LINGKARAN KWINT
Sebagaimana sudah dibahas dalam materi nada dasar
, bahwa semua nada bisa menjadi nada dasar (tonal), tentunya dengan menyesuaikan kaidah jarak nada pada tangga nada diatonik.
Dalam menentukan nada dasar, kita tidak bisa terlepas dari istilah tanda accidental dan istilah enharmonik.
Tanda Accidental adalah tanda yang digunakan untuk menaikan atau menurunkan dam mengembalikan kesemula (Natural)
Tanda accidental Kres (#) berfungsi untuk menaikan setengah dari nada asal
Tanda accidental mol (b) berfungsi untuk menurunkan setengah dari nada asal
Tanda accidental pugar berfungsi untuk mengembalikan nada kesemula (natural)
Enharmonik adalah nada yang memiliki ketinggian yang sama akan tetapi peletakan dan penamaannya berbeda, Contohnya ; C dan Bis, Eis dan F, Bes dan Ais
KRES (#)
C mayor : merupakan tangga nada natural, yang seluruh elemennya natural tidak mendapat tanda accidental kres maupun mol
C - D - E - F - G - A - B - C
G mayor : Tangga nada G mayor mendapatkan 1 tanda kres pada F menjadi Fis
G - A - B - C - D - E - Fis - G
D mayor : Tangga nada D mayor mendapatkan 2 tanda kres pada F menjadi Fis dan C menjadi Cis
D - E - Fis - G - A - B - Cis - D
A mayor : Tangga nada A mayor mendapatkan 3 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, dan G menjadi Gis
A - B - Cis - D - E - Fis - Gis - A
E mayor : Tangga nada E mayor mendapatkan 4 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis dan D menjadi Dis
E - Fis - Gis - A - B - Cis - Dis - E
B mayor : Tangga nada B mayor mendapatkan 5 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, dan A menjadi Ais
B - Cis - Dis - E - Fis - Gis - Ais - B
Fis mayor : Tangga nada Fis mayor mendapatkan 6 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, A menjadi Ais dan E menjadi Eis
Fis - Gis - Ais - B - Cis - Dis - Eis - Fis
Cis mayor : Tangga nada Cis mayor mendapatkan 7 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, A menjadi Ais, E menjadi Eis, dan B menjadi Bis
Cis - Dis - Eis - Fis - Gis - Ais - Bis - Cis
MOL (b)
F mayor : Tangga nada F mayor mendapatkan 1 tanda mol pada B menjadi Bes
F - G - A - Bes - C - D - E - F
Bes mayor : Tangga nada F mayor mendapatkan 2 tanda mol pada B menjadi Bes dan E menjadi Es
Bes - C - D - Es - F - G - A - Bes
Es mayor : Tangga nada Es mayor mendapatkan 3 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, dan A menjadi As
Es - F - G - As - Bes - C - D - Es
As mayor : Tangga nada As mayor mendapatkan 4 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As dan D menjadi Des
As - Bes - C - Des - Es - F - G - As
Des mayor : Tangga nada Des mayor mendapatkan 5 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, dan G menjadi Ges
Des - Es - F - Ges - As - Bes - C - Des
Ges mayor : Tangga nada Ges mayor mendapatkan 6 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, G menjadi Ges, dan C menjadi Ces
Ges - As - Bes - Ces - Des - Es - F - Ges
Ces mayor : Tangga nada Ces mayor mendapatkan 7 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, G menjadi Ges, C menjadi Ces, dan F menjadi Fes
Ces - Des - Es - Fes - Ges - As - Bes - Ces
Kalau kita lihat keterangan diatas, kita bisa mengelompokan urutan nada dasar sesuai susunan tanda accidental kres maupun mol, yaitu ;
URUTAN NADA DASAR YANG MENDAPATKAN TANDA ACCIDENTAL KRES
Dalam menentukan nada dasar, kita tidak bisa terlepas dari istilah tanda accidental dan istilah enharmonik.
Tanda Accidental adalah tanda yang digunakan untuk menaikan atau menurunkan dam mengembalikan kesemula (Natural)
Tanda accidental Kres (#) berfungsi untuk menaikan setengah dari nada asal
Tanda accidental mol (b) berfungsi untuk menurunkan setengah dari nada asal
Tanda accidental pugar berfungsi untuk mengembalikan nada kesemula (natural)
Enharmonik adalah nada yang memiliki ketinggian yang sama akan tetapi peletakan dan penamaannya berbeda, Contohnya ; C dan Bis, Eis dan F, Bes dan Ais
KRES (#)
C mayor : merupakan tangga nada natural, yang seluruh elemennya natural tidak mendapat tanda accidental kres maupun mol
C - D - E - F - G - A - B - C
G mayor : Tangga nada G mayor mendapatkan 1 tanda kres pada F menjadi Fis
G - A - B - C - D - E - Fis - G
D mayor : Tangga nada D mayor mendapatkan 2 tanda kres pada F menjadi Fis dan C menjadi Cis
D - E - Fis - G - A - B - Cis - D
A mayor : Tangga nada A mayor mendapatkan 3 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, dan G menjadi Gis
A - B - Cis - D - E - Fis - Gis - A
E mayor : Tangga nada E mayor mendapatkan 4 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis dan D menjadi Dis
E - Fis - Gis - A - B - Cis - Dis - E
B mayor : Tangga nada B mayor mendapatkan 5 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, dan A menjadi Ais
B - Cis - Dis - E - Fis - Gis - Ais - B
Fis mayor : Tangga nada Fis mayor mendapatkan 6 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, A menjadi Ais dan E menjadi Eis
Fis - Gis - Ais - B - Cis - Dis - Eis - Fis
Cis mayor : Tangga nada Cis mayor mendapatkan 7 tanda kres pada F, menjadi Fis, C menjadi Cis, G menjadi Gis, D menjadi Dis, A menjadi Ais, E menjadi Eis, dan B menjadi Bis
Cis - Dis - Eis - Fis - Gis - Ais - Bis - Cis
MOL (b)
F mayor : Tangga nada F mayor mendapatkan 1 tanda mol pada B menjadi Bes
F - G - A - Bes - C - D - E - F
Bes mayor : Tangga nada F mayor mendapatkan 2 tanda mol pada B menjadi Bes dan E menjadi Es
Bes - C - D - Es - F - G - A - Bes
Es mayor : Tangga nada Es mayor mendapatkan 3 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, dan A menjadi As
Es - F - G - As - Bes - C - D - Es
As mayor : Tangga nada As mayor mendapatkan 4 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As dan D menjadi Des
As - Bes - C - Des - Es - F - G - As
Des mayor : Tangga nada Des mayor mendapatkan 5 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, dan G menjadi Ges
Des - Es - F - Ges - As - Bes - C - Des
Ges mayor : Tangga nada Ges mayor mendapatkan 6 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, G menjadi Ges, dan C menjadi Ces
Ges - As - Bes - Ces - Des - Es - F - Ges
Ces mayor : Tangga nada Ces mayor mendapatkan 7 tanda mol pada B menjadi Bes, E menjadi Es, A menjadi As, D menjadi Des, G menjadi Ges, C menjadi Ces, dan F menjadi Fes
Ces - Des - Es - Fes - Ges - As - Bes - Ces
Kalau kita lihat keterangan diatas, kita bisa mengelompokan urutan nada dasar sesuai susunan tanda accidental kres maupun mol, yaitu ;
URUTAN NADA DASAR YANG MENDAPATKAN TANDA ACCIDENTAL KRES
G 1# yaitu : Fis
D 2# yaitu : Fis, Cis
A 3# yaitu : Fis, Cis, Gis
E 4# yaitu : Fis, Cis, Gis, Dis
B 5# yaitu : Fis, Cis, Gis, Dis, Ais
Fis 6# yaitu : Fis, Cis, Gis, Dis, Ais, Eis
Cis 7# yaitu : Fis, Cis, Gis, Dis, Ais, Eis, Bis
URUTAN NADA DASAR YANG MENDAPATKAN TANDA ACCIDENTAL MOL
F 1b yaitu : Bes
Bes 2b yaitu : Bes, Es
Es 3b yaitu : Bes, Es, As
As 4b yaitu : Bes, Es, As, Des
Des 5b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges
Ges 6b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges, Ces
Ces 7b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges, Ces, Fes
Setelah melihat sirkulasi diatas, maka kita bisa memetakan proses diatas kedalam sebuah lingkaran yang disebut lingkaran kwint, atau ada sebagian orang yang menyebutnya dengan lingkaran kwart kwint
F 1b yaitu : Bes
Bes 2b yaitu : Bes, Es
Es 3b yaitu : Bes, Es, As
As 4b yaitu : Bes, Es, As, Des
Des 5b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges
Ges 6b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges, Ces
Ces 7b yaitu : Bes, Es, As, Des, Ges, Ces, Fes
Setelah melihat sirkulasi diatas, maka kita bisa memetakan proses diatas kedalam sebuah lingkaran yang disebut lingkaran kwint, atau ada sebagian orang yang menyebutnya dengan lingkaran kwart kwint
Tidak ada komentar:
Posting Komentar